Inilah beberapa Kejanggalan-kejanggalan Seputar Eksekusi Mati Amrozi, Ali Ghufron & Imam Samudra:
- Ada lubang Peluru di leher mayat Imam Samudra
- Dana Eksekusi Termahal di Indonesia (mencapai 22 milyar?)
- Hari Eksekusi berhubungan dengan tragedi WTC (911)
- Hari Eksekusi dilaksanakan di bulan yang di haramkan oleh Allah pertumpahan darah didalamnya
- Penerapan hukuman mati sebelum 10 tahun evaluasi
- Reaksi pemerintah dan pemberitaan media massa yang berlebihan
- Fitnah Media Massa dalam Pemberitaan Eksekusi
- Eksekusi dilaksanakan setelah Euphoria Obama di media massa selesai
Ada lubang Peluru di leher mayat Imam Samudra
Sementara itu, Muhidin, ketua penggali makam yang membuka kain kafan bagian kepala, melihat tetesan darah segar di dua lubang yang dijahit pada jenazah Imam. Dua lubang bekas tembakan itu terdapat di bagian leher dan dada kiri. ”Saya hanya buka (kain kafan) bagian leher ke atas. Nggak tahu kalau ada lubang yang lain,” kata Muhidin kepada Jawa Pos di kediaman Embay kemarin.
Dana Eksekusi Termahal di Indonesia (mencapai 22 milyar?)
Ingat si kafir Tibo cs? Saat menembak mati terpidana kasus Poso, Fabianus Tibo cs, negara ini gak heboh begini. Bahkan gak ada jumpa pers. Pokoke adem ayem sepi sunyi senyap sluman slumun slamet.
Tapi yang ini, gak cuma persiapan oleh kejaksaan, ‘satpam’ di sekitar Pulau Paling Populer saat ini, Nusakambangan Cilacap pun gak main-main. Polres Cilacap kabarnya nyiapin 700 personel buat ngamanin kotanya (dari apa ya….). Gak cuman itu, 200 anggota Brimob Polda Jateng dan 100 personel gabungan dari Polwiltabes Semarang pun siaga merah ngebantu Polres Cilacap. Rukun amat…..
Untuk angkutan sang jagoan pun, Polri modal 3 helikopter khusus yang jauh-jauh hari sudah mondar-mandir ke lapas tempat Amrozi cs ditahan. BBM kan turun harga mas….cuman buat rakyat mesti masih nunggu nih…
Gak mungkin duit sekantong dua kantong cukup buat beli BBM, bayar para penggedhe, bayar para kroco dan setiap kepala yang wira-wiri kesana kemari. Lantas dari mana dana persiapan hingga pelaksanaan eksekusi itu berasal?
Menurut sumber INILAH.COM, setelah eksekusi terpidana mati Amrozi, Imam Samudra dan Muklas dini hari tadi, muncul spekulasi kalau eksekusi itu menghabiskan biaya kurang lebih Rp 22 miliar. “Untuk menyewa satu Helikopter saja pemerintah harus menyiapkan dana sebesar Rp 10 juta per jam. Sedangkan helikopter sudah mondar-mandir selama beberapa hari. Trus biaya operasional yang lain misalnya pengerahan pengamanan, ambulan,”
Eksekusi Amrozi Cs Telan Rp 22 M?
Tidak hanya dari segi persiapan yang dilakukan kejaksaan, pengamanan di sekitar Pulau Nusakambangan, Cilacap, pun tidak tanggung-tanggung. Polres Cilacap misalnya menyiapkan 700 personel untuk mengamankan kotanya. Tidak hanya itu, 200 anggota Brimob Polda Jateng dan 100 personel gabungan dari Polwiltabes Semarang juga disiagakan membantu Polres Cilacap.
Teka-teki Dana Eksekusi Amrozi
Apabila dibandingkan dengan eksekusi Sumiarsih dan Sugeng, dua terpidana mati kasus pembunuhan berencana keluarga Letkol (Mar) Purwanto, biaya tersebut tak sebanding. Kasi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim Muljono SH MHum mengungkapkan, untuk eksekusi Sumiarsih dan Sugeng, kejaksaan hanya mengeluarkan Rp 1,5 juta.
Hari Eksekusi berhubungan dengan tragedi WTC (911)
Kemiripan waktu eksekusi Amrozi Cs dengan peristiwa pengeboman World Trade Centre (WTC) pada 11 September 2001 silam, memicu spekulasi adanya skenario tertentu di balik kebijakan itu.
Santer kabar, pemilihan waktu itu atas permintaan dari Pemerintah Australia. Hal ini cukup beralasan karena warga negara Australia menjadi korban terbanyak dalam peristiwa bom Bali I yang menewaskan 202 orang tersebut.
“Itu (waktu eksekusi Amrozi Cs) atas permintaan dari Pemerintah Australia kepada Pemerintah Indonesia. Jadi sengaja dibalik antara bulan dan tanggalnya saja. Setting waktunya jelas,” tegas pengamat intelijen El Chaidar saat berbincang dengan okezone di Jakarta, Senin (10/11/2008).
Misteri 911, Eksekusi Amrozi Pesanan Australia? (3)
Hari Eksekusi dilaksanakan di bulan yang di haramkan oleh Allah pertumpahan darah didalamnya
Lebih-lebih mereka membunuh para Mujahid ini di bulan yang di haramkan oleh Allah pertumpahan darah didalamnya, naudzubillah mindzalik….,
INNALILLAHI WA INNAILLAIHI ROJI’UN
Penerapan hukuman mati sebelum 10 tahun evaluasi
Kenapa ada yang sudah menunggu 10, 15 hingga 20 tahun masih belum dieksekusi. Tapi ini kenapa yang hanya 6 tahun sudah dieksekusi. Itu saja sudah menjadi sebuah tanda tanya besar.
Penerapan hukuman mati setelah 10 tahun evaluasi masih belum berlaku dalam rancangan atau draf KUHP yang baru. Namun karena ada terpidana mati yang sudah 20 tahun belum dieksekusi, maka pelaksanaan eksekusi Amrozi cs jelas diskriminatif.
Eksekusi Amrozi CS, Sekedar Pamer Kepada Kemauan Asing
Reaksi pemerintah dan pemberitaan media massa yang berlebihan
Jaksa dan polisi berkonsentrasi penuh pada persiapan eksekusi—menimbulkan suasana tegang tak hanya di Cilacap, tetapi juga di daerah-daerah lain di luar Jawa seperti Poso. Heran. Begitu bahayakah ketiga orang, sampai-sampai untuk membunuhnya, seribu Brimob harus siaga di Nusakambangan? Akses ke Bandara Soekarno Hatta dirazia. Demikian pula jalan menuju candi Borobudur. Hari ini, untuk masuk gerbang Poso, setiap orang harus diperiksa. Siapapun. Jalanan pun tak bersahabat terutama bagi kendaraan bak tertutup.
Padahal, yang hendak mereka eksekusi „hanyalah“ tiga lelaki kerempeng. Satunya hobi cengengesan, satunya pandai berdalil, satunya lagi lihai berorasi. Tak ada satupun diantara mereka yang memiliki ilmu menghilangkan diri. Kesehariannya pun mereka diringkuk sel Super Maximum Security (SMS). Sudah di Nusakambangan, SMS pula. Akses media ke mereka? Butuh perjuangan keras bagi media untuk bisa bertemu mereka. Kesulitan seperti itu, tentu menghambat mereka menyampaikan “pesan-pesan moral” ke publik.
Persiapan yang bisa dibilang berlebih tersebut memicu tanda tanya, “Apa dan siapa di balik semua ‘perhelatan nasional ini’?” Ini kasus (rencana) eksekusi yang luar biasa. Sebelumnya, belum pernah ada persiapan eksekusi sehebat dan segegap-gempita ini. Apakah ini juga merupakan black-campaign untuk menciptakan stigma negatif di hadapan publik, bahwa sosok “teroris” adalah monster yang luar biasa berbahaya, sehingga harus ada upaya extra-ordinary untuk menanganinya? Sehingga, Anda juga harus berhati-hati dan tak henti waspada terhadap lingkungan sekitar. Sebab, “teroris” bisa muncul di mana saja dan menjelma menjadi apa saja.
Ramai-Ramai “Menyambut” Eksekusi
Fitnah Media Massa dalam Pemberitaan Eksekusi
Para pemburu berita telah melewati batas, dan berani memberitakan hal-hal yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Salah satunya, Ibu kandung Imam Samudra dikatakan telah menerima dua pucuk surat dari Kejati yang diwakili oleh Kejari Serang, Amri Sata beberapa hari lalu. Pemberian surat tersebut diisyaratkan sebagai pemberitahuan kepada keluarga tentang waktu pelaksanaan eksekusi. Karena selama ini TPM (Tim Pengacara Muslim) memperjuangkan ke kejaksaan agung agar keluarga dari ketiganya diberitahukan terlebih dahulu sebelum dilaksanakannya eksekusi, yang lebih pantas dikatakan dengan “pembunuhan”.
Bahkan beberapa hari ini, terdapat media yang berani memberitakan waktu pelaksanaan eksekusi. Padahal, baik TPM maupun keluarga belum mendapatkan berita apapun mengenai pelaksanaan eksekusi. Namun Insya Allah hingga saat ini keadaan ketiganya masih sehat walafiat, mereka tidak berada di ruang isolasi, mereka masih menempati kamar yang ditempati mereka sejak pertama kali datang ke Nusa Kambangan. Eksekusi belum terlaksana dan kami yakin hanya Allah lah yang berhak menghidupkan dan mematikan seseorang.
Media Massa Menyebar Fitnah dalam Pemberitaan Eksekusi Amrozi Cs
Eksekusi dilaksanakan setelah Euphoria Obama di media massa selesai
Namun di mata Tim Pembela Muslim (TPM), eksekusi Amrozi cs lebih merupakan hadiah bagi AS. Sebab, selama ini AS adalah salah satu penyokong utama upaya pemberantasan terorisme.
“Eksekusi ini merupakan upeti SBY kepada Amerika yang selama ini menjadi motor penggerak dalam menangani terorisme sebelum keberangkatannya ke sana,” kata anggota TPM Ahmad Kholid pada INILAH.COM.
Menurut Kholid, eksekusi kliennya itu jelas memiliki kaitan dengan bantuan AS selama ini. “Eksekusi ini bukan hanya untuk menyenangkan Amerika, tapi juga agar bantuan-bantuan selama ini bisa mengalir dengan lancar,” ucap Kholid.
Hal senada juga dilontarkan peneliti dari Institute for Defence, Security and Peace Studies (IDSPS), Zaenul Maarif. Ia menilai Obama tetap akan melanjutkan agenda George W Bush dalam penanganan terorisme. Apalagi, AS banyak memberi bantuan finansial untuk penguatan satuan anti teror.
“Tentu ini (eksekusi) bukan hanya hadiah tapi sebagai bentuk upaya mendukung kebijakan luar negeri AS yang sejak lama dilakukan oleh SBY dengan Amerika, terutama di masa pemerintahan Bush,” tegas Zaenul.
Zainul mengakui posisi SBY mengenai kasus Amrozi dilematis sebab sangat rentan dipolitisasi. Di satu sisi, SBY ingin meraih dukungan AS. Tapi di sisi lain, SBY juga mengharapkan dukungan umat Islam untuk maju kembali dalam Pilpres 2009.
“Tapi dengan eksekusi ini, SBY telah memuaskan kepentingan Amerika,” duga Zaenul. (http://lawanarus.wordpress.com)
maaf. anda tidak mengerti islam. anda baru belajar. jadi hati2
dengan buku2 bacaan anda. orang islam tidak menyerang orang kafir dalam keadaan diam, kecuali mereka menyerang kita.
ingat, rasulullah banyak berbuat baik terhadap orang2 kafir, yang pada akhirnya mereka banyak yang luluh hatinya dan memeluk islam. islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian bukan teror. kalau mau berjihad kenapa tidak ke palestina saja. silakan anda baca lebih banyak lagi buku. dan belajar tetang islam.
hai afgan
kamu tuh yang harus banyak belajar agama
jangan baca hanya 1 referensi saja
baca buku yang lain
allohu akbar
amar makruf nahi mungkar tak harus dilakukan dengan cara membunuh. kita sbg orang beragama justru harus menunjukkan kasih sayang kepada sesama manusia, baik seagama maupun berbeda agama. tuhan toh menciptakan manusia berbeda, jadi jangan alergi perbedaan.
Hey! Buat kalian2 yang ingin berdebat soal agama, ayo ke http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/ seru lho! Dijamin!
Btw, congratz buat Amrozi dkk karena Anda sudah lancar memasuki neraka tanpa birokrasi2 yg rumit! Moga2 72 gay yang dijanjikan selalu memperkosa Anda tiap menit. Seharusnya si stupid *ucking Amrozi dkk itu setelah ditembak dicincang dulu sampe kecil2, baru diblender, dimixer, kasi tepung+gula, baru dikasi makan ke babi2 hutan, nah babi2 hutan itu ditembak lagi, lalu dipanggang, lalu dimakan oleh si stupid gay Abu Bakar Baasyir!
mujahid yang bersalah (mnrut sbgian orang ) tetaplah mujahid…….. allohu akbar.
buat mujahid jangan hanya semangat saja yang besar,semagat tanpa ilmu gak ada gunanya.afgan pendapatmu ada benarnya.barakallahu fik
Dari sejak meledaknya gedung wtc hingga ekssekusi Amrozi cs. memang penuh kejanggalan bagi kebanyakan orang yang berperan pembantu, tapi bagi pemeran utama tentu segalanya telah direncanakan dengan matang. Saya berasumsi ada skenario besar yang akan menciptakan kondisi dunia ini seperti 911 ( the last human in the world,who are they ? (9); the only one way of life (1); and the big one nation (1).Terima kasih atas analisa kejanggalannya. Salam kenal dari ADILAH.
eh lo dengerin ya…
Tibo dieksekusi cuma beberapa minggu setelah kasusnya.
tapi amrozi dkk ampe enam taun.
kurang baik apa coba pemerintah.
jangan-jangan lu juga teroris ya???
buat para komentar … boleh2 aza anda berkomentar..! masing2 berbeda pendapat namun ada baiknya jangan nyebut2 nama heman babi atau apa lo pikir lo sok baik sok pinter sok bener !baik dan tidaknya kelakuanmu orang lain yg menilai dari tutur katamu aza lo bezattt! yg pasti buat ………. ibu amrozi! andaikan rahimmu melahirkan 1000 amrozi maka betapa mulianya dirimu ibu! aq pribadi salud pada perjuanganmu amrozi! maaf bagi yg tidak berkenan………… allohu akbar………… innalilahiwainnalilaihi roziunnnnnnn ……………..
ha hay..
afgan, tau qisah pnaxIuqan negri2 oIeh tntara isIam??
@marda jangan emosi donk, memang komentarnya heunceutbeureum menggambarkan kedangkalan cara berpikir dan stupid sedangkal nama aliasnya yang berasal dari bahasa sunda yang artinya alat kelamin wanita berwarna merah.
Subhanallah…
gue ikut bang Amroziiiiii……
subhanallah
subhanallah
subhanallah
Ini contoh yang tidak baik
Hey! Buat kalian2 yang ingin berdebat soal agama, ayo ke http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/ seru lho! Dijamin!
Btw, congratz buat Amrozi dkk karena Anda sudah lancar memasuki neraka tanpa birokrasi2 yg rumit! Moga2 72 gay yang dijanjikan selalu memperkosa Anda tiap menit. Seharusnya si stupid *ucking Amrozi dkk itu setelah ditembak dicincang dulu sampe kecil2, baru diblender, dimixer, kasi tepung+gula, baru dikasi makan ke babi2 hutan, nah babi2 hutan itu ditembak lagi, lalu dipanggang, lalu dimakan oleh si stupid gay Abu Bakar Baasyir
Kasian kamu dik, baru belajar nulis aja udah sombong, ingat orang sombong temennya setan
tobat dek, tobat…………… besok dikubur kamu ga bisa apa2, moga Allah buka hatimu agar dapat hidayah. amin
Bagus ulasannya, Kita harus kritis dan mari kita hati-hati jangan terpedaya oleh musuh-musuh Islam. Terorisme itu hanya perang pikiran dan propaganda. Jika JI dan Al-Qaida itu hnya isu dan organisasi fiktif karangan amerika, maka terorisme yang selalu dialamatkan kepada mereka dan muslimin adalah hnya fitnah dan sandiwara, termasuk drama-drama penanganan terorisme adalah sandiwara.
http://satoewarna.com/?satoewarna=index&winoto=base&action=listmenu&skins=1&id=126&tkt=1
Rahasia KeSyahidan Syuhada Bali
Begitu Amrozi, Imam Samudra dan Mukhlas menjalani eksekusi mati tengah malam jam 00.15 pada tanggal 9 Nopember 2008 di Nusakambangan berbagai media Barat dan pro-Barat segera memberitakannya dengan suka-cita. Masyarakat Barat pada umumnya menganggap eksekusi mati ketiga muslim itu cukup memenuhi rasa keadilan, walaupun tidak mungkin menghidupkan kembali nyawa 202 korban jiwa efek ledakan Bom Bali.
Sebenarnya matinya tiga manusia di era penuh fitnah dewasa ini merupakan perkara biasa. Nyawa manusia kian tidak berharga. Inilah zaman dimana Nabi shollallahu ’alaih wa sallam telah sinyalir akan datang menjelang akhir zaman.
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ أَيَّامًا يُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ وَيَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيَكْثُرُ فِيهَا الْهَرْجُ وَالْهَرْجُ الْقَتْلُ
”Sesungguhnya menjelang hari kiamat akan datang hari-hari dimana ilmu diangkat sedangkan kebodohan merebak dan maraklah al-haraj, al-haraj, yakni pembunuhan.” (HR Bukhary 6539)
Lalu mengapa kita harus peduli dengan eksekusi ketiga muslim terpidana mati ini? Bukankah mereka merupakan parasit di tengah masyarakat yang telah menebar teror bahkan membunuh ratusan jiwa tidak bersalah di Bali? Begitulah opini yang dibangun secara sistematis oleh berbagai media Barat dan pro-Barat.
Sebelum eksekusi dilangsungkan, penulis tidak pernah memberikan perhatian terlalu serius terhadap ihwal Amrozi cs. Namun sesudah eksekusi berlangsung, apalagi setelah menyimak dan mengikuti liputan pemberitaan soal prosesi pemakaman ketiganya, maka penulis segera menyadari bahwa banyak pelajaran berharga yang harus dicatat.
Beberapa media memuat pemberitaan pemakaman secara biasa-biasa saja. Namun seluruhnya memberitakan bahwa lautan manusia -sekurangnya ratusan bahkan ribuan- turut menyolatkan dan mengantar jenazah ketiganya hingga ke pemakaman. Yang menjadi menarik ialah ketika sebagian media mewawancarai para pelayat. Bukan satu atau dua orang yang menceritakan adanya hal luar biasa yang mereka saksikan ketika hadir di ”rumah suka” (Catatan: fihak keluarga Amrozi-Mukhlas melarang menyebut tempat dimana jenazah disemayamkan sebagai ”rumah duka”). Di antara keunikan tersebut ialah fakta terciumnya aroma wangi, bahkan sebelum tibanya jenazah. Ketika jenazah tiba, aroma wangi tersebut menjadi lebih semerbak tercium oleh para pelayat termasuk para wartawan berbagai media yang hadir.
Di samping itu orang yang menyaksikan jenazah Imam Samudera ketika dimasukkan ke liang lahat melihat bahwa darah segar terus menetes dari balik kain kafan almarhum. Subhanallah..! Wajah ketiga jenazah disaksikan sebagai mirip orang yang sedang tidur dan jelas terlihat tersenyum seperti layaknya orang yang sedang tidur lelap tenggelam dalam mimpi indah. Belum lagi kesaksian para pelayat adanya tiga ekor burung beterbangan dengan indahnya di atas rumah dimana jenazah abang-beradik Amrozi-Mukhlas sedang disholatkan. Sebagian media mengabadikan gambar burung-burung tersebut saking menarik perhatiannya.
Apa yang bisa kita coba simpulkan dari fakta-fakta unik tersebut? Saudaraku, sesungguhnya semua hal ini mengindikasikan bahwa boleh jadi ketiga terpidana mati yang dikategorikan oleh kebanyakan manusia di muka bumi dewasa ini sebagai para teroris yang jahat, ternyata tidak dinilai Allah ta’aala sebagaimana penilaian manusia. Allah ta’aala tampaknya ingin memberitahukan kepada kita bahwa arwah ketiga muslim ini bukan saja sudah diterima dengan baik di sisi Allah ta’aala. Tetapi lebih jauh Allah ta’aala ingin melemparkan sinyal kepada kita manusia -yang seringkali sangat terbatas daya jangkau dan daya nalarnya- bahwa ketiganya merupakan manusia beriman yang telah meraih puncak penghormataan dari Allah ta’aala, yaitu disambut oleh para malaikat sebagai para syuhada.
Sungguh suatu ironi. Pada saat kebanyakan orang dengan mudahnya mencap mereka sebagai teroris dan pembunuh sadis berdarah dingin, malah Allah ta’aala justru memberikan kepada mereka penghargaan berupa penyambutan sebagai kumpulan manusia terbaik.
Ketika menegakkan sholat, seorang muslim wajib membaca surah Al-Fatihah. Ini syarat sahnya sholat seseorang. Tidak ada sholat tanpa membaca surah Al-Fatihah. Sedangkan di dalam surah tersebut kita mengajukan satu permohonan penting, yaitu:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ
“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni`mat kepada mereka” (QS Al-Fatihah ayat 6-7)
Sementara di ayat lain lagi Allah ta’aala jelaskan jalan orang-orang yang telah Allah ta’aala anugerahkan ni’mat kepada mereka itu ialah orang-orang sebagai berikut:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
”Dan barangsiapa yang menta`ati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS An-Nisa ayat 69)
Jadi, berdasarkan ayat-ayat di atas, jelaslah bahwa seorang muslim sangat ingin masuk ke dalam golongan orang yang taat kepada Allah ta’aala dan RasulNya secara istiqomah hingga dirinya akan bersama golongan orang-orang mulia dari kalangan para Nabi, pencinta kebenaran, para syuhada dan para orang sholeh. Artinya, tatkala ada salah satu dari golongan manusia mulia ini yang meninggal dunia, maka setiap muslim yang benar imannya pasti berharap dirinya bisa bersama mereka. Mustahil bagi seorang muslim untuk mencela para Nabi, pencinta kebenaran, para syuhada dan para orang sholeh. Apalagi mencap mereka sebagai teroris…!!
Di zaman Nabi dahulu ada seorang musyrik yang mengucapkan dua kalimat syahadat pada suatu pagi. Lalu siangnya ia berpartisipasi dalam jihad fi sabilillah memerangi kaum kuffar. Lalu ia menemui ajalnya hingga syahid dalam medan jihad tersebut. Ia belum sempat melakukan amal-ibadah maupun amal-sholeh apapun semenjak ia masuk Islam selain daripada berjihad hingga memperoleh mati syahid. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam kemudian bersabda: ”Itulah seorang yang modalnya sedikit namun untungnya banyak.” Artinya, seorang yang meraih mati syahid bukan berarti bahwa keseluruhan hidupnya sebelum syahid pasti layak dijadikan teladan. Kedudukan mati syahid adalah benar-benar karunia dari Allah ta’aala.
Untuk ketiga terpidana mati ini kita tidak bisa memastikan apakah mereka meraih mati syahid atau tidak. Tetapi beberapa fakta saat jenazah disholatkan dan dimakamkan menyajikan indikasi kuat bahwa ketiganya –insyAllah- mati sebagai para syuhada.
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ مَا مِنْ كَلْمٍ يُكْلَمُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَهَيْئَتِهِ حِينَ كُلِمَ لَوْنُهُ لَوْنُ دَمٍ وَرِيحُهُ مِسْكٌ
”Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di dalam genggamanNya, setiap tubuh yang terluka di jalan Allah, pada hari Kiamat kelak akan diperlihatkan sebagaimana keadaannya ketika ia terluka, warnanya merah darah dan aromanya harum semerbak minyak kesturi.” (HR Muslim 3484)
Ketika menjelaskan makna surah Ali Imran ayat 169 Abdullah bin Mas’ud berkata:
فَقَالَ أَرْوَاحُهُمْ فِي جَوْفِ طَيْرٍ خُضْرٍ لَهَا قَنَادِيلُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَسْرَحُ مِنْ الْجَنَّةِ حَيْثُ شَاءَتْ ثُمَّ تَأْوِي إِلَى تِلْكَ الْقَنَادِيلِ
“Arwah mereka (para syuhada) ada di dalam perut burung berwarna hijau. Sedangkan ruh-ruh tersebut memiliki beberapa pelita yang tergantung di ’Arsy. Mereka bebas menikmati surga, kapan saja mereka kehendaki. Setelah itu mereka singgah di dekat pelita-pelita tersebut.” (HR Muslim 3500)
Pertanyaan selanjutnya ialah: Apa rahasianya sehingga Allah ta’aala karuniakan Amrozi, Imam Samudera dan Mukhlas kemuliaan mati syahid?
Perlu diketahui bahwa kesalahan ada dua macam. Pertama, kesalahan dalam amal/perilaku. Dan kedua, kesalahan dalam sikap. Dalam bahasa Arab disebut dengan istilah:
الخطاء العملي و الخطاء الموقيفي
Kesalahan dalam amal/perilaku merupakan kesalahan yang disebabkan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang menyebabkan seseorang melakukan hal-hal yang dinilai tidak atau kurang bijaksana. Kesalahan jenis ini menimbulkan dampak negatif walaupun kategorinya tidaklah berat. Inilah jenis kesalahan yang bila di-istighfari oleh pelakunya dengan serius, maka insyaAllah Allah ta’aala akan mengampuninya.
Sedangkan kesalahan dalam sikap ialah bila seseorang bersalah karena menentang Allah ta’aala, RasulNya dan Islam dengan penuh kesadaran. Termasuk kesalahan dalam sikap ialah memberikan loyalitas kepada fihak musuh Allah dan sebaliknya membenci sesama orang-orang beriman yang istiqomah dan berjuang di jalan Allah ta’aala.
Menurut hemat penulis, ketiga tersangka ini boleh jadi punya kesalahan dalam amal. Mereka menempuh jalan radikal dalam mengekspresikan semangat amar ma’ruf nahyi munkar (memerintahkan kebaikan mencegah kemungkaran). Mereka berpandangan bahwa untuk memberantas kemaksiatan yang berlaku di masyarakat hendaknya lokasi kemaksiatan dibom.
Tapi benarkah bom yang mereka ledakkan telah menyebabkan tewasnya 202 jiwa tersebut? Bukankah saat ”bom kecil” mereka meledak sesungguhnya tidak ada korban jiwa yang terenggut karenanya? Sementara ketika ”bom besar” yang entah diotaki oleh siapa itu meledak, maka bom kedua itulah yang menyebabkan tewasnya ratusan orang? Suatu bom yang dinilai oleh para pengamat ahli bom sebagai tidak mungkin diracik oleh TNI atau POLRI sekalipun, jangankan lagi oleh ketiga terpidana mati tersebut. Bom kedua yang berdaya-ledak dahsyat itu disinyalir mengandung C4, suatu bahan yang sangat terbatas ketersediaannya. Hanya lima negara besar yang memiliki bahan C4, di antaranya Amerika dan Israel.
Kesalahan dalam amal lainnya yang mereka telah lakukan ialah tidak cukup baik menjaga kerahasiaan rencana mereka meledakkan bom kecil. Keteledoran mereka telah menyebabkan fihak lain dengan mudah ”mendompleng” dengan membuat ledakkan susulan yang jauh lebih dahsyat dan mematikan. Selanjutnya ditimpakan kesalahannya kepada ketiga saudara muslim ini. Lalu dengan konspirasi media-massa baik lokal maupun internasional Amrozi cs diasosiasikan sebagai penyebab matinya ratusan jiwa. Sementara otak sebenarnya di belakang ledakkan kedua yang dikategorikan sebagai micro-nuke (nuklir berskala mikro) tidak pernah terlacak bahkan tidak pernah dianggap ada samasekali…!!
Sedangkan kesalahan dalam sikap tidak pernah terindikasikan dari mereka bertiga ini. Sejak awal mereka diekspos oleh media mereka senantiasa menyatakan secara lantang al-wala (loyalitas) mereka hanya kepada Allah ta’aala, RasulNya dan Al-Jihad fi sabilillah. Bahkan mereka dengan gagah berani menyatakan al-bara (berlepas diri) dari fihak musuh-musuh Islam, yakni kekuatan global dunia yang diwakili oleh kaum Zionis-yahudi dan Salibis-nasrani dengan Amerika sebagai panglimanya. Tanpa keraguan mereka mengungkapkan kezaliman fihak Barat kafir di berbagai negeri Islam seperti Palestina, Afghanistan dan Irak. Ini sungguh keberanian yang luar biasa. Sesuai dengan hadits Nabi:
أَلَا إِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
“Ketahuilah, sesungguhnya jihad yang paling utama ialah (menyatakan) kalimat haq (kebenaran) di hadapan penguasa zalim.” (HR Ahmad 10716)
Ketika saluran TV CNN menayangkan wawancara dengan Imam Samudera di bawah judul ”In the Mind of a Terrorist” dengan tegasnya beliau berkata: ”Apa yang kami lakukan hanyalah upaya membalas kezaliman Amerika Serikat dengan sekutunya yang telah membantai saudar-saudara muslim kami di berbagai belahan penjuru dunia seperti Palestina, Afghanistan dan Irak.” Allahu Akbar…!!
Di samping itu, ketiga muslim ini telah menunjukkan kesungguhan mereka dalam mengekspresikan ruhul jihad dan semangat ukhuwwah Islamiyyah yang tidak mengenal batas-batas geografis. Mereka telah ikut serta dalam jihad di bumi Afghanistan dan Ambon. Mereka telah menyerahkan pengorbanan harta dan jiwa di daerah bahkan negeri lain demi membela dan menjaga kehormatan kaum muslimin yang teraniaya oleh kaum kuffar. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjanjikan bahwa sepasang kaki yang pernah mengalami jihad di jalan Allah ta’aala akan menyebabkan neraka diharamkan untuk menyentuh mujahid tersebut.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اغْبَرَّتْ قَدَمَاهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُمَا حَرَامٌ عَلَى النَّارِ
“Barangsiapa yang kedua telapak kakinya berdebu di jalan Allah ta’aala, maka haram atas keduanya tersentuh api neraka.” (HR Tirmidzy 1556)
Bahkan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda bahwa Allah ta’aala menjamin orang yang berjihad di jalanNya akan dimasukkan ke dalam surga.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَضَمَّنَ اللَّهُ لِمَنْ خَرَجَ فِي سَبِيلِهِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا
جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَإِيمَانًا بِي وَتَصْدِيقًا بِرُسُلِي فَهُوَ عَلَيَّ ضَامِنٌ أَنْ أُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Allah ta’aala akan menjamin orang yang keluar (berjuang) di jalanNya, seraya berfirman: “Sesungguhnya orang yang berangkat keluar untuk berjihad di jalanKu, karena keimanan kepadaKu dan membenarkan (segala ajaran) para RasulKu, maka ketahuilah bahwa Akulah yang akan menjaminnya untuk masuk ke dalam surga.” (HR Muslim 3484)
Amrozi, Imam Samudera dan Mukhlas telah tiada. Mereka telah meninggalkan dunia fana dengan cara dieksekusi mati. Suatu eksekusi mati yang sarat konspirasi. Konspirasi bernama War On Terror. Konspirasi laksana nyanyian dipimpin oleh derijen Amerika dengan Zionisme Internasional sebagai not baloknya. Lalu seluruh dunia termasuk dunia Islam diharuskan menyuarakan kur bersama mengikuti irama nyanyian tersebut. Media-massa menjadi loudspeaker yang melabel mereka sebagai Para Teroris.
Padahal Allah ta’aala justru menyambut arwah mereka bertiga penuh penghormatan sebagai Asy-Syuhada. Subhanallah…. Maha Benar Allah dengan firmanNya di bawah ini:
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ فَرِحِينَ بِمَا آَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan ni`mat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.” (QS Ali Imran ayat 169-171)
… TERSERAH BAGI SIAPA SAJA YANG MENYEBUT MUJAHIDIN DENGAN NAMA2 YANG BURUK, TERSERAH BAGI SIAPA SAJA YANG MENYEBUT QTA ( muslim sejati ) DENGAN SEBUTAN TERORIS, KHAWARIJ, RASIS, FASIS, MILITAN, FUNDAMENTALIS ATAU SEBUTAN BURUK LAINNYA, SESUNGGUHNYA KAMI ADALAH ORANG ISLAM YANG TERUS MENUNJUKKAN KOMITMENNYA SEBAGAI MUSLIM SEJATI, YANG BERLEMAH LEMBUT TERHADAP SESAMA ISLAM, & BERSIKAP TEGAS TERHADAP ORANG KAFIR & MURTADIN & MUNAFIQ MANAPUN …
mudah2han kalian2 yang dukung perjuangannya amrosi cs.
keluarga kalian atu kalian sendiri jd korban..biar tau gimna rasanya..:p
Setau aq dulu rosul berperang jika di salahin dl itupun yg dibunuh adl org2 yg dah jls musuh islam nah klo Amrozi cs tuch bunuh org2 yg g berdosa,….